KOMPETENSI DIRI VS NETWORKING

"
Mana yang lebih penting, skill atau networking ??

Ketika pertanyaan itu hadir dan ditanyakan pada saya, yang muncul dibenak saya adalah satu hal..yaitu mempertentangkan keduanya.

Beberapa orang selalu beranggapan bahwa skill individu adalah hal yang utama, tidak salah memang ketika seseorang beranggapan demikian..bahwa skill merupakan asset kita, YA!!... Dengan skill yang kita miliki kita tidak harus lagi bergantung pada jasa baik orang lain, kita bisa hidup mandiri dengan mengandalkan skill kita. Itulah sebabnya orang-orang yang beranggapan bahwa skill merupakan hal utama selalu terlihat ambisius, walaupun tidak selamanya ambisius dapat diartikan secara negatif..orang-orang seperti ini selalu terlihat antusias mengikuti seminar, training, workshop ataupun kursus, dengan harapan kompetensinya akan meningkat dan tentu saja nilai jual dirinya akan ikut terangkat naik.

Sebagian orang yang lain beranggapan bahwa Networking adalah hal yang utama, sekali lagi pendapat tersebut tidak sepenuhnya salah, bahwa networking juga merupakan salah satu asset kita, YA!!..Dengan networking kita jadi tahu beragam informasi, wawasan kita menjadi luas kita jadi tahu tentang banyak hal karena kita punya sahabat-sahabat baik yang selalu mau berbagi dengan kita. Wajar saja jika orang yang beranggapan bahwa networking adalah hal yang utama senantiasa terlihat sok akrab, he..he..walaupun sok akrab juga tidak bisa selalu kita persepsikan negatif�orang-orang seperti� ini selalu terlihat antusias dalam berorganisasi, kumpul-kumpul, jamboree taupun aktivitas-aktivitas social yang lainnya, dengan harapan dari kegiatan-kegiatan tersebut akan mendapatkan banyak kenalan yang nantinya akan menjadi sahabat dan menjadi teman berbagi wawasan.

Lalu pertanyaannya mana yang lebih penting?? Petanyaan ini menjadi sulit terjawab karena kita dipaksa untuk mempertentangkan dua hal yang sebenarnya bisa menjadi sinergi positif untuk kehidupan kita kedepan..jika skill merupakan kemampuan yang digerakkan dengan menggunakan otak kiri, dimana kemampuan-kemampuan tersebut �identik dengan �rapi, perbedaan, angka, urutan, tulisan, bahasa, hitungan, logika, terstruktur, analitis, matematis, sistematis, linear, dan tahap demi tahap.Maka networking adalah kemampuan yang digerakkan dengan otak kanan dimana kemampuan tersebut identik dengan kreativitas, persamaan, khayalan, kreativitas, bentuk atau ruang, emosi, musik dan warna, berpikir lateral, tidak terstruktur, dan cenderung tidak memikirkan hal-hal yang terlalu mendetail... skill dan networking seharusnya tidak lagi dipertentangkan dan dicari dimana keunggulan antara satu terhadap lainnya.


Perihal skill sangatlah penting saya pribadi sependapat, dan bahwa Networking juga sangat penting saya juga sependapat, sama seperti saya sependapat bahwa otak kanan dan otak kiri harus selalu berjalan beriringan, tanpa harus menonjolkan salah satu diantara keduanya.

Seseorang dengan skill sempurna sekalipun� tidak akan bisa hidup tanpa networking yang baik, kepada siapa dia akan menjual skill yang dia miliki?? Tidak akan ada orang yang percaya bahwa dia mampu, jika dia hanya berkutat dengan diri sendiri dan selalu menutup mata dengan keberadaan orang lain. Hal yang sama juga akan terjadi pada orang dengan networking yang sangat luas sekalipun, dia tidak akan bisa hidup jika dia tidak memiliki skill yang bisa diandalkan..networking tidak akan berjalan dengan baik sebagaimana yang diharapkan jika kita tidak memiliki kemampuan atau kapabilitas yang memadai.


Jadi bagi saya, networking dan skill adalah dua hal yang harus dimiliki oleh setiap orang, tidak malah menganggap yang satu penting dan yang lain tidak�yang satu harus dimiliki dan yang lain ditinggalkan� milikilah keduanya�KALAU BISA DISATUKAN, KENAPA HARUS DIPERTENTANGKAN?? �Tak iye�:)


Tepian Sungai Segah,

Tanjung Redeb, Berau.


27 July 2011

"
Source : http://rizkiarianto-officialweb.blogspot.com/2011/07/kompetensi-diri-vs-networking_26.html
Previous
Next Post »