Terutusnya Nabi Muhammad -shollaLL�hu alayhi wa sallam- bukanlah untuk membuat syariat baru, atau memusnahkan syariat dari para nabi sebelumnya. Melainkan menyempurnakannya. Termasuk sholat fardhu yang lima (sholat maktubah).
Ternyata di setiap sholat itu memiliki sejarah tersendiri dari para nabi terdahulu. Dan All�h mengutus Nabi Muhammad dengan kelimanya menjadi satu kewajiban dalam keseharian dengan waktu-waktu yang telah ditetapkan.
Dalam kitab Syarah Sullamul Munajah diulas mengenai sejarah tersebut.
� 1. Sholat Shubuh.
Shalat Shubuh adalah shalat yang pertamakali dilakukan oleh Nabi Adam -alayhissalam-.
Dua rokaat Subuh dijalankan oleh Nabi Adam di bumi setelah diturunkan dari surga.
Waktu itu pertama-kalinya Nabi Adam melihat kegelapan. Begitu gelapnya, sehingga ia merasakan ketakutan yang amat sangat. Namun kemudian kegelapan itu secara lamban mulai sirna mengusir rasa takut dan perlahan terbitlah terang. Itulah pergantian waktu malam menuju pagi.
Oleh karenanya, dua rokaat Shubuh dilaksanakan sebagai rasa syukur atas sirnanya kegelapan atas datangnya kecerahan.
2. Sholat Zhuhur.
Sholat Zhuhur pertama-kali dilaksanakan oleh Nabi Ibrahim -alayhissalam-. Empat rokaat Zhuhur dilaksanakan ketika All�h Ta�la menggantikan Nabi Ismail -alayhissalam- yang hendak disembelih sebagai kurban dengan seekor domba. Ini terjadi tatkala siang, tatkala matahari bergeser sedikit dari titik tengahnya.
Empat rakaat itu menunjukkan beberapa perasaan Nabi Ibrahim.
-Satu rokaat adalah penanda kesyukuran atas digantikannya Nabi Ismail.
-Satu rokaat karena kegembiraan.
Satu rokaat untuk mencari keridhoan All�h Ta�la.
-Dan satu rokaat lagi sebagai rasa syukur atas domba pemberian All�h Ta�la.
3. Sholat Ashar.
Sholat Ashar berhubungan erat dengan kisah Nabi Yunus -alayhissalam- ketika diselamatkan oleh All�h Ta�la dari perut ikan Hut. Hut adalah nama ikan yang menelan Nabi Yunus mengarungi lautan.
Dikisahkan bahwa bentuk ikan Hut hampir menyerupai burung, namun tanpa sayap. Ketika di dalam perut Hut itu, Nabi Yunus merasakan empat macam kegelapan;
-Gelap karena kekhawatiran hasya (usus perut ikan).
-Gelap di dalam air.
-Gelap malam.
-Dan gelap di dalam perut ikan.
Demikianlah, Nabi Yunus keluar ketika matahari mulai condong ke barat. Lalu sholatlah beliau empat rokaat sebagai penanda tebebas dari empat macam kegelapan tersebut.
� 4. Sholat Maghrib.
Sholat Maghrib terkait erat dengan kisah Nabi Isa -alayhissalam- ketika berhasil keluar dari kaumnya di penghujung senja.
Tiga rokaat shalat Maghrib sangat bermakna bagi Nabi Isa.
-Satu rokaat menandai perjuangan beliau menegakkan tauhid dan menafikan semua bentuk sesembahan selain All�h.
-Satu rakaat untuk menafikan hinaan dan tuduhan kaumnya atas Ibunda Maryam -alayhassalam- yang melahirkan beliau tanpa ayah.
-Dan satu rokaat lagi menunjukkan betapa ketuhanan itu hanya milik All�h Yang Maha Esa.
5. Sholat Isya.
Sholat Isya terkait dengan kisah Nabi Musa -alayhissalam- yang telah All�h hilangkan empat kesedihan yang menimpa Nabi Musa ketika meninggalkan kota Madyan. Empat kesedihan itu berhubungan dengan istrinya, saudaranya yang bernama Harun, anak-anaknya, dan kesedihan karena kekuasaan Fir�aun.
Dan ketika semua kesedihan itu diangkat oleh All�h Ta�la adalah di waktu malam, akhirnya Nabi Musa pun melaksanakan sholat empat rokaat sebagai rasa syukur atas segalanya.
"Ternyata di setiap sholat itu memiliki sejarah tersendiri dari para nabi terdahulu. Dan All�h mengutus Nabi Muhammad dengan kelimanya menjadi satu kewajiban dalam keseharian dengan waktu-waktu yang telah ditetapkan.
Dalam kitab Syarah Sullamul Munajah diulas mengenai sejarah tersebut.
� 1. Sholat Shubuh.
Shalat Shubuh adalah shalat yang pertamakali dilakukan oleh Nabi Adam -alayhissalam-.
Dua rokaat Subuh dijalankan oleh Nabi Adam di bumi setelah diturunkan dari surga.
Waktu itu pertama-kalinya Nabi Adam melihat kegelapan. Begitu gelapnya, sehingga ia merasakan ketakutan yang amat sangat. Namun kemudian kegelapan itu secara lamban mulai sirna mengusir rasa takut dan perlahan terbitlah terang. Itulah pergantian waktu malam menuju pagi.
Oleh karenanya, dua rokaat Shubuh dilaksanakan sebagai rasa syukur atas sirnanya kegelapan atas datangnya kecerahan.
2. Sholat Zhuhur.
Sholat Zhuhur pertama-kali dilaksanakan oleh Nabi Ibrahim -alayhissalam-. Empat rokaat Zhuhur dilaksanakan ketika All�h Ta�la menggantikan Nabi Ismail -alayhissalam- yang hendak disembelih sebagai kurban dengan seekor domba. Ini terjadi tatkala siang, tatkala matahari bergeser sedikit dari titik tengahnya.
Empat rakaat itu menunjukkan beberapa perasaan Nabi Ibrahim.
-Satu rokaat adalah penanda kesyukuran atas digantikannya Nabi Ismail.
-Satu rokaat karena kegembiraan.
Satu rokaat untuk mencari keridhoan All�h Ta�la.
-Dan satu rokaat lagi sebagai rasa syukur atas domba pemberian All�h Ta�la.
3. Sholat Ashar.
Sholat Ashar berhubungan erat dengan kisah Nabi Yunus -alayhissalam- ketika diselamatkan oleh All�h Ta�la dari perut ikan Hut. Hut adalah nama ikan yang menelan Nabi Yunus mengarungi lautan.
Dikisahkan bahwa bentuk ikan Hut hampir menyerupai burung, namun tanpa sayap. Ketika di dalam perut Hut itu, Nabi Yunus merasakan empat macam kegelapan;
-Gelap karena kekhawatiran hasya (usus perut ikan).
-Gelap di dalam air.
-Gelap malam.
-Dan gelap di dalam perut ikan.
Demikianlah, Nabi Yunus keluar ketika matahari mulai condong ke barat. Lalu sholatlah beliau empat rokaat sebagai penanda tebebas dari empat macam kegelapan tersebut.
� 4. Sholat Maghrib.
Sholat Maghrib terkait erat dengan kisah Nabi Isa -alayhissalam- ketika berhasil keluar dari kaumnya di penghujung senja.
Tiga rokaat shalat Maghrib sangat bermakna bagi Nabi Isa.
-Satu rokaat menandai perjuangan beliau menegakkan tauhid dan menafikan semua bentuk sesembahan selain All�h.
-Satu rakaat untuk menafikan hinaan dan tuduhan kaumnya atas Ibunda Maryam -alayhassalam- yang melahirkan beliau tanpa ayah.
-Dan satu rokaat lagi menunjukkan betapa ketuhanan itu hanya milik All�h Yang Maha Esa.
5. Sholat Isya.
Sholat Isya terkait dengan kisah Nabi Musa -alayhissalam- yang telah All�h hilangkan empat kesedihan yang menimpa Nabi Musa ketika meninggalkan kota Madyan. Empat kesedihan itu berhubungan dengan istrinya, saudaranya yang bernama Harun, anak-anaknya, dan kesedihan karena kekuasaan Fir�aun.
Dan ketika semua kesedihan itu diangkat oleh All�h Ta�la adalah di waktu malam, akhirnya Nabi Musa pun melaksanakan sholat empat rokaat sebagai rasa syukur atas segalanya.
Source : http://santriopojare.blogspot.com/2014/02/sejarah-sholat-5-waktu.html
ConversionConversion EmoticonEmoticon