PIKIR Lagi .. dan pikir lagi ..

"
Betulkah Allah PILIH KASIH dalam pengabulan doa? Atau justru sedang menyiapkan waktu yg tepat
bagimu UNTUK PENGABULANNYA?

Betulkah dia, mereka, atau orang-orang itu.. MENYAKITIMU? Ataukah justru dirimu yang TERLALU PERASA?

Betulkah hidupmu selalu SULIT? Atau justru kapasitas dirimulah yang TIDAK BERTUMBUH untuk menghadapinya?

Betulkah kamu bersedih karena DILUKAI? Atau justru karena memang dirimu sendiri yang MEMELIHARA LUKA itu?

Betulkah kamu DIKECEWAKAN? Atau justru dirimu yang tak sadar memberi KEPERCAYAAN terlalu besar?

Betulkah kamu DIKHIANATI? Atau justru memang karena dirimu tak sadar telah KELIRU MENYANDARKAN HARAPAN?

Betulkah kamu KORBAN PEMBERI HARAPAN PALSU? Ataukah justru dirimu yang memang TERLALU BANYAK BERHARAP?

Betulkah kamu TIDAK DIAPRESIASI oleh sekitar? Atau justru dirimu yang tidak berani MENUNJUKKAN KEMAMPUAN?

Betulkah kehidupan ini TIDAK ADIL? Ataukah justru dirimu yang belum sepenuhnya MENSYUKURI YANG DIMILIKI?

Betulkah lingkungan yang membawamu pada KEBURUKAN? Atau justru jadi begitu sebab dirimu TAK ENAKAN?

Betulkah ORANG TUA tak pernah mengerti KEMAUAN DIRI? Atau justru kamu yang TERLALU BANYAK MENUNTUT?

Betulkan PERILAKU seseorang itulah yang membuatmu MEMBENCINYA? Atau justru memang dirimu yang PENDENDAM?

Seringkali.. kita merasa menjadi korban dalam kehidupan. Saya begini karena dia, karena lingkungan, karena ini, karena itu..

Padahal tanpa kita sadari.. penyebab utama setiap beban, kesempitan, kesedihan yang kita rasakan.. adalah DIRI SENDIRI

Coba baca baik-baik -> "Keburukan apapun yang menimpamu itu adalah akibat (kesalahan) perbuatanmu sendiri" - QS. An Nisa: 79

Jangan terlalu cepat menyimpulkan.. apalagi hanya menggunakan perasaan. Logikamu pun perlu mengambil peran

Sebelum air mata menetes, sebelum emosi membuncah, sebelum hadir rasa yang tak bermanfaat untuk dipelihara.. coba #PikirLagi

Posisikan diri bukan sebagai KORBAN, namun sebagai PEMERAN.. sehingga bisa lakukan pembenahan
"
Source : http://linaln08.blogspot.com/2013/12/pikir-lagi-dan-pikir-lagi.html
Previous
Next Post »