Beley dan Field (dalam Suranto, dkk) mendefinisikan pendidikan jasmani sebagai proses yang menguntungkan dalam penyesuaian dari belajar gerak, neuro-muscular, intelektual, sosial, kebudayaan, baik emosional dan etika sebagai akibat yang timbul seseuai pilihannya melalui akifitas fisik yang menggunakan sebagian otot tubuh.
Wiliiam, Brownell dan Vernier, mengindikasikan bahwa pendidikan jasmani, adalah kegiata-kegiatan jasmani tertentu yang terpilih aakan dapat membentuk sikap yang berguna bagi pelaku (dalam Aip Syarifudin dan Muladi, 1993)
J.B. Nash mendefinisikan pendidikan jasmani sebagai sebuah aspek daari proses pendidikan keseluruhan dengan menggunakan/menenkankan pada aktifitas fisik yang mengembangkan fitness, fungsi organ tubuh, kontrol neuro-muscular, kekuatan intelektual, dan pengendalian emosi. (dalam Suranto, dkk, 1994)
Pendidikan Jasmani yang merupakan bagian pendidikan keseluruhan pada hakekatnya adalah proses pendidikan yang melibatkan interaksi antara anak didik dengan lingkungan yang dikelola melalui aktivitas jasmani secara sistematik untuk meningkatkan keterampilan motorik dan nilai-nilai fungsional yang mencakup aspek kognitif, afektif dan sosial. Melalui kegiatan pendidikan jasmani diharapkan anak tumbuh dan berkembang menjadi anak yang sehat dan bugar, serta perkembangan pribadi secara harmonis (Sholik dan Lutan, 1997).
Definisi pendidikan jasmani yang dikemukakan Cholik dan Lutan (1997) adalah sebagai berikut"...pendidikan jasmnai adalah suatu proses yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui berbagai kegiatan jasmani untuk memperoleh pertumbuhan jasmani, kesehatan, dan kebugaran, kemampuan dan keterampilan, kecerdasan, dan perkembangan watak serta kepribadian yang harmonis dalam rangka membentuk manusia Indonesia seutuhnya yang berkualitas berdasarkan Pancasila. Oleh karena itu menurut Lutan (2004), Pendidikan Jasmani pada usia SD ibarat tanah liat dan mereka siap dibentuk, karena proses tumbuh kembang kemampuan motorik anak berhubungan dengan proses tumbuh kembang kemampuan gerak anak. Sifat khas anak adalah haus untuk melakukan gerak, maka melalui kegiatan itu mereka akan tumbuh dan berkembang secara subur, optimal, dan wajar. Dengan demikian perkembangan kekampuan anak akan dapat terlihat secara jelas melalui berbagai aktivitas gerakan yang diterimanya dalam pelajaran pendidikan jasmani seperti pada kegiatan permainan yang dapat mereka lakukan.
Dengan demikian tidaklah berlebihan bila dikatakan bahwa pendidikan jasmani merupakan sarana ampuh untuk mewujudkan tercapainya tujuan pendidikan. Tidak ada mata pelajaran lain yang tujuannya sedemikian majemuk dan selengkap pendidikan jasmani. Tujuan yang hendak dicapai bukan saja perkembangan aspek jasmani, tetapi juga aspek lainnya seperti mental, moral, dan sosial.
Sekian dulu� tentang definisi pendidikan jasmani yang dapat saya share semoga secuil tulisan ini bisa bermanfaat bagi rekan blogger dan guru penjasorkes. Terima kasih jika Rekan blogger maupun guru pendidikan jasmani berkenan memberikan kritik dan saran melalui kolom komentar di bawah.
Sumber: Bahan Ajar Pendidikan Jasmani Dan Kesehatan Viktor Simanjutan dkk)"
Source : http://materipenjasorkes.blogspot.com/2013/05/definisi-pendidikan-jasmani.html
ConversionConversion EmoticonEmoticon